Patah hati bukan persoalan yang sederhana. Beberapa orang mungkin bisa menyembuhkan luka dan menghilangkan kesedihannya dalam waktu singkat. Namun, tidak sedikit pula yang harus berjuang selama bertahun-tahun dan masih terjebak dalam lingkar luka yang sama.
Putus cinta, perceraian, kepergian orang terdekat, kehilangan pekerjaan, bisa menjadi asal-muasal patah hati. Meski peristiwa tersebut sudah berlalu lama, luka yang ditimbulkan bisa bersarang hingga detik ini.
Patah hati pengaruhi kondisi fisik
Tak hanya luka batin, patah hati pun bisa memunculkan luka fisik. Dilansir dari Yoga Journal, studi menunjukkan bahwa ketika seseorang berada di hubungan yang romantis, otaknya akan dipenuhi dengan zat kimia yang membuat saraf merasa nyaman, termasuk dopamin dan oksitosin.
Sementara itu, ketika hubungan yang romantis itu kandas, zat kimia tersebut akan menurun dan hormon pemicu stres, seperti adrenalin, kortisol, dan epinferin, akan meningkat. Akibatnya, perasaan cemas dan sedih akan mendominasi.
Meningkatnya hormon pemicu stres akan membuat sistem saraf berada dalam mode melawan. Darah ekstra akan mengalir ke otot yang tegang dan terkadang menyebabkan sensasi sesak dan tertekan di bagian dada.
Respons psikologis, emosional, dan stres yang serupa bisa terjadi karena banyak peristiwa, terutama dengan hal-hal yang memiliki ikatan kuat denganmu.
Menyembuhkan patah hati dengan yoga
Sebagaimana sakit fisik, sakit hati juga bisa disembuhkan. Salah satu caranya adalah dengan latihan yoga. Dikutip dari Yoga Journal, yoga telah terbukti secara efektif mengatasi stres dan depresi yang dapat dikaitkan dengan berbagai peristiwa kehilangan.
Saat ini pun semakin banyak penelitian yang menunjukkan bahwa asana dan pranayama mampu memperbaiki suasana hati dan menenangkan saraf sehingga kamu bisa lebih tangguh dan tetap merasa bahagia selama masa ksedihan.
Cobalah untuk meluangkan waktu selama 15 menit sehari untuk latihan yoga. Melalui yoga, kamu bisa membebaskan sebagian dari energi fisik dan emosional sehingga lebih terbuka pada kebahagiaan di masa mendatang.
Mengubah sakit hati menjadi energi positif akan membantumu untuk lekas sembuh dari peristiwa buruk yang kamu alami. Sementara membiarkan perasaan sakit hati bersarang di dalam diri hanya akan memperpanjang masa sedih dan berduka.