Tidak sedikit studi ilmiah yang membuktikan bahwa meditasi bermanfaat untuk kesehatan fisik dan mental. Sayangnya, tidak sedikit juga yang beranggapan bahwa meditasi sulit untuk dilakukan secara konsisten.
Mengenai persoalan ini, Tasha Eichenseher, Brand Director dari Yoga Journal, membagikan pengalamannya. Tasha mengaku bahwa dirinya bukan praktisi yang disiplin meski dia tahu besarnya manfaat dari meditasi.
Tasha yang sudah latihan meditasi selama dua tahun mulai menyadari perubahan pada dirinya. Bahkan, Tasha merasa tingkat kecemasannya pun berubah.
“Nyatanya, ketika saya berlatih, (meditasi) hampir secara instan mengubah sikap, interaksi, pikiran, persepsi, dan tingkat kecemasan saya,” ujar Tasha, dikutip dari Yoga Journal, Jumat (14/8).
Lantas, dengan segala perubahan baik yang dirasakan, mengapa berkomitmen dengan meditasi masih terasa sulit? Apakah ada perasaan takut dengan apa yang akan ditemukan di ruang gelap pikiran? Menurut Tasha, inti dari permasalahan ini adalah duduk diam dengan pikiran memang sulit dilakukan.
Oleh sebab itu, komitmen untuk meditasi juga harus dilatih. Kamu bisa mencari pendekatan, gaya meditasi, dan alat bantu yang bisa membantumu mengatasi rintangan ini.
Dalam pencarian ini, Tasha mengatakan bahwa yang terpenting adalah dirimu merasa lebih baik sehingga ia tidak menyarankan metode tertentu atau penggunaan aplikasi tertentu untuk mendorong latihan meditasi.
Tasha berharap setiap orang yang berlatih komitmen dengan meditasi akan membuka potensi diri, memahami pola diri sendiri, sadar bahwa diri bukanlah reaksi dan emosi, serta merasakan koneksi dengan orang sekitar dan alam.
Tasha pun mengungkap rahasianya untuk terus memotivasi diri. Baginya, cinta adalah dasar keberanian dan motivasinya untuk terus mengeksplorasi potensi diri sendiri.
Berbicara mengenai manfaat meditasi, memang ada banyak sekali dampak baiknya untuk kesehatan. Dilansir dari Yoga Journal, studi terbaru menyebut yoga dan meditasi berperan mencegah dan memperbaiki gejala demensia.
Para pasien Alzheimer yang belum memiliki obat pun bisa dibantu dengan yoga dan meditasi untuk bersosialisasi dan merasa lebih baik.
Helen Lavretsky, Director Progam untuk Semel Institute for Neuroscience and Human Behavior di UCLA, juga menyatakan bahwa yoga dan meditasi mampu mencegah demensi dengan beberapa cara.
Hal tersebut baru satu manfaat dari meditasi. Sementara itu, masih banyak sekali dampak positif lain yang bisa kita dapatkan darinya.
Sebagaimana yang dilakukan oleh Tasha, kita pun harus menemukan hal yang mampu mendorong keberanian kita untuk terus mengembangkan diri sendiri.